Teknologi tidak Pernah Nunggu: Antara Takut, Kagum, dan Riding the Wave
Pernah nggak sih kamu ngerasa ketinggalan zaman… padahal kamu kerja di dunia teknologi?
Itu saya.
Kadang saya merasa takjub, kadang kewalahan, kadang—jujur aja—takut.
AI berkembang gila-gilaan. Dari yang awalnya cuma chatbot lucu, sekarang udah bisa bantu pentesting, generate kode, nyusun strategi serangan, sampai bikin laporan yang kadang lebih rapi dari manusia. Dulu kita pikir otomatisasi itu urusan pabrik. Sekarang? Ia ada di mana-mana, bahkan di ruang kerja kita yang paling personal.
Saya Sempat Ragu...
Saya sempat skeptis. Kayak, “Ah, AI cuma tren sesaat.” Tapi ternyata enggak. Buktinya? Sekarang saya sendiri lagi riset dan eksperimen bikin AI agent buat bantu tim pentest dan incident response. Dan itu bukan cuma buat gaya-gayaan. Karena kalau saya nggak ikut nyemplung, saya bisa-bisa ditinggal.
Teknologi itu nggak pernah nunggu.
Dan dia nggak peduli kamu siap atau nggak.
Riding the Wave atau Tertinggal?
Saya percaya, di dunia teknologi (dan hidup), kita cuma punya dua pilihan:
ikut riding the wave, atau kita digulung sama arusnya.
Tapi "ikut" bukan berarti harus jadi ahli AI, jago coding, atau punya startup. Ikut berarti sadar bahwa perubahan sedang (dan akan terus) terjadi—dan kita harus terbuka, mau belajar, mau adaptasi, walaupun pelan-pelan.
Karena teknologi akan terus bergerak. Tanpa jeda. Tanpa pamit.
Takut itu Wajar, Tapi Diam Bukan Solusi
Saya ngerti banget kalau banyak orang merasa takut. Takut tergantikan. Takut nggak relevan. Tapi diam bukan pilihan. Diam justru bikin kita makin jauh.
Lebih baik salah coba daripada nggak nyoba sama sekali.
Lebih baik belajar pelan-pelan, gagal berkali-kali, daripada hanya jadi penonton yang akhirnya nggak ngerti lagi bahas apa sih dunia ini.
Dan buat kamu yang bukan dari dunia tech, kabar baiknya: kamu juga bisa ikut. AI itu bukan cuma buat programmer. Jurnalis, guru, seniman, desainer—semua bisa naik ke papan dan riding the wave, asal mau buka mata.
Saya nulis ini bukan karena saya udah paling siap. Tapi karena saya juga lagi belajar. Lagi berusaha tetap waras di tengah dunia yang bergerak cepat. Lagi cari cara buat tetap relevan tanpa kehilangan arah.
Jadi kalau kamu juga lagi bingung, ragu, atau bahkan takut...
Kita sama. Tapi ayo, kita naik bareng gelombang besarnya. siapa tahu pemandangan dari atasnya luar biasa.
Sampai jumpa di puncak ombak,
Salam
Feri Harjulianto