Photo by Mikita Yo / Unsplash

Saat Saya Berhenti Mengejar ‘Expert’, dan Mulai Belajar Jadi Berguna

Feri Harjulianto

Dulu, saya punya mimpi jadi expert. Saya pikir, itu tujuan paling mulia di dunia teknologi. Orang yang paling jago di ruangan. Yang tahu tools dari A sampai Z. Yang kalau bicara, semua diam dan manggut-manggut. Yang punya reputasi dan bisa menyebut diri “senior engineer”, “principal”, atau bahkan “pakar”.

Jadi saya baca semua dokumentasi. Nonton ratusan video. Ikut bootcamp, training, sertifikasi. Dan tiap hari, saya merasa: masih kurang.

Sampai satu titik… saya lelah. Dan mulai bertanya:

“Kenapa saya harus jadi expert? Dan buat siapa sebenarnya?”


Saya Temukan Jawabannya Saat Ditanya Orang

Suatu hari, ada teman junior nanya:

“Mas, kenapa API-ku gak bisa diakses dari frontend ya?”

Saya bisa aja jawab teknikal banget: CORS policy, preflight request, header mismatch. Tapi waktu itu saya pilih simpel:

“Coba kamu buka browser, inspect, terus lihat bagian network. Muncul error apa?”

Dia jawab. Saya bantu debug. Masalah selesai. Dan dia bilang:

“Wah, makasih banget Mas. Aku jadi ngerti.”

Bukan karena saya paling paham teori. Tapi karena saya bisa bantu. Dan itu cukup.


Menjadi Berguna Lebih Membumi

Expert kadang bicara di panggung.
Tapi yang berguna… Diam-diam bantu push code sebelum deadline. Debug tengah malam. Bikin dokumentasi yang gampang dibaca. Nanya ke tim : “kamu udah makan belum?” di tengah war room.

Orang yang berguna gak selalu viral. Tapi selalu dicari.


Saya Masih Belajar. Tapi Dengan Tujuan yang Berbeda

Sekarang, saya masih baca, masih eksplor, masih main lab. Tapi bukan untuk jadi yang paling pintar. Tapi supaya saya bisa menjelaskan dengan lebih jelas, membantu dengan lebih cepat, mengurangi beban orang lain dan jadi penopang, bukan sekadar penonton

Karena pada akhirnya, dunia ini tidak kekurangan orang pintar.
Dunia ini butuh lebih banyak orang yang mau membantu.


Penutup

Saya tidak mengejar gelar “expert” lagi. Bukan karena saya menyerah. Tapi karena saya sadar jadi berguna lebih menenangkan, lebih nyata, dan lebih bermakna.

Dan kalau hari ini saya bisa bantu satu orang paham sesuatu yang sebelumnya membingungkan, maka saya tidak sia-sia belajar.

Menjadi expert itu pencapaian.
Menjadi berguna itu kontribusi.

Dan saya ingin hidup di jalur yang kedua.

Sampai jumpa di commit meaningful berikutnya.
Feri Harjulianto

Opini