Musim Baru, Tim Baru, Tekanan Baru: Saya dan Heidenheim di FMFL Season 5
Dari sekian banyak cara menikmati game Football Manager, saya memilih jalan yang sedikit lebih… serius. Bukan sekadar karier offline lawan AI, bukan sekadar rebuild tim medioker di Liga 3 Inggris, tapi ikut kompetisi antar manusia, melawan manajer-manajer lain yang sama gilanya—dan mungkin, lebih jago.
Nama kompetisinya: Football Manager Fantasy League, atau FMFL. Dan sekarang, saya masuk ke musim kelima.
Heidenheim: Tim Underdog di Tangan Manajer yang (Kadang) Nekat
Di FMFL saya dapat kehormatan (dan tantangan) untuk melatih Heidenheim.
Buat yang gak familiar, ini bukan nama yang bikin orang langsung berpikir "calon juara."
Gak punya pemain bintang. Gak punya kekuatan besar.
Tapi mungkin… justru itu yang bikin saya tertarik.
Karena di FM, seperti halnya hidup, kadang yang paling memuaskan adalah membuktikan bahwa yang diremehkan juga bisa berdiri di papan atas.
FMFL Season 5: Kompetisi Virtual Rasa Liga Beneran
Sedikit konteks buat kamu yang baru dengar FMFL:
- Kompetisinya dibagi jadi 4 divisi
- Setiap manajer pegang 1 tim nyata (yang dipilih secara undian dan di-reset jadi setara)
- Ada sesi home dan away, sistem promosi-degradasi, transfer antar tim, bahkan draft pick
- Dan ya… semua dimainkan online lawan manusia, bukan AI.
Saya sekarang main di Divisi League One, salah satu zona paling ketat. Dimana di League One dipenuhi tim - tim tangguh, manajer-manajer berpengalaman dan menuntut margin error sangat kecil.
Target Pribadi: Lebih dari Sekadar Menang
Tentu saya pengen naik ke Championship, tapi lebih dari itu—saya pengen belajar tentang menyusun skuad tanpa budget besar, tentang menyesuaikan taktik lawan manajer yang unpredictable, dan tentang bagaimana konsistensi dan observasi bisa jadi senjata, bukan cuma kecepatan adaptasi
Dan mungkin, yang paling penting:
Belajar kalah tanpa panik, dan menang tanpa lupa diri.
Penutup
Sekarang Heidenheim masih dalam fase awal musim. Ada hasil yang memuaskan, ada juga yang bikin kepala geleng-geleng. Tapi yang pasti: saya menikmati prosesnya.
Dan lewat FMFL, saya menemukan ulang kenapa saya suka FM sejak dulu:
Bukan hanya karena saya bisa menang,
tapi karena saya bisa merasakan semua emosi sepak bola, lewat layar dan logika.
Nantikan update selanjutnya, karena musim ini masih panjang. Dan di balik taktik dan skor… ada banyak cerita yang siap ditulis.
– Feri Harjulianto, Manajer Heidenheim FMFL