Dari Lunin ke Li Jian: Saatnya Memberikan Kepercayaan Penuh ke Penjaga Gawang Baru
Di antara banyak keputusan sulit seorang manajer, mengganti kiper utama bukan sekadar soal statistik atau rating. Ini soal kepercayaan, dan lebih buruk lagi—kehilangan kepercayaan.
Musim ini, saya mengandalkan Andriy Lunin di bawah mistar. Bukan tanpa alasan: dia datang dengan pengalaman internasional, dengan refleks mumpuni, dan… sebagai bagian dari pertukaran Aaron Ramsdale.
Waktu itu, saya pikir kami menang di bursa. Tapi sekarang, jujur saja: saya mulai merasa terscam.
Lunin: Dari Jaminan Keamanan ke Sumber Kegelisahan
Ada momen di awal musim saat Lunin terlihat solid. Tapi seiring waktu, saya mulai menyadari pola yang mengkhawatirkan:
- Gol-gol yang seharusnya bisa ditepis, malah lolos.
- Tiga laga terakhir, xG lawan tidak mencerminkan jumlah kebobolan yang kami alami.
- Komando di kotak penalti? Lemah.
- Keputusan build-up dari belakang? Terlalu lambat.
Kami kebobolan dari bola mati, dari cutback, dari sudut sempit, bahkan dari luar kotak penalti. Dan yang paling menyesakkan, ketika pemain belakang sudah berjuang mati-matian—tapi penyelamatan itu tak pernah datang.
Saya tidak menyalahkan sepenuhnya. Tapi saya juga tak bisa menutup mata.
Ramsdale Out, Lunin In: Tukar Tambah atau Tukar Nasib?
Saat kami melepas Ramsdale ke AEK dan mendatangkan Lunin secara gratis, ada rasa puas sebagai manajer.
Tapi saya lupa satu hal: harga murah bukan jaminan performa.
Dan yang lebih getir, ini bukan pertama kalinya dalam sejarah FMFL ada pertukaran Lunin yang berujung keluhan.
Saya masih ingat cerita lama: Lunin pernah ditukar dengan Alisson di sebuah bursa transfer penuh drama. Semua yang mendengar terdiam—bukan karena takjub, tapi karena tak percaya. Dan hasilnya? Hahaha.
Saya tertawa saat itu. Sekarang saya mengerti mengapa mereka murka.
Li Jian: Muda, Eksentrik, Tapi Mungkin Itu yang Dibutuhkan
Dan di tengah keputusasaan itu, muncul satu nama yang selama ini cuma duduk diam di bangku cadangan: Li Jian, 19 tahun, kiper muda dari Shanghai Shenhua.
Dia belum punya banyak caps. Belum punya tekanan. Tapi justru itu harapan saya: dia belum punya beban.
Dalam beberapa friendly match, reaksinya cepat. Distribusinya bersih. Dan yang paling penting: dia lapar.
Minggu depan saya akan berikan debut penuh untuk Li Jian. Bukan sebagai hukuman bagi Lunin. Tapi sebagai kesempatan untuk kami melihat ke depan.
Penutup
Ketika kamu tidak percaya pada kipermu, kamu mulai meragukan pressing timmu. Bekmu bermain lebih dalam. Gelandang bertahanmu enggan naik. Dan tiba-tiba, semua sistem rapuh karena ketidakpastian di belakang.
Saya sudah terlalu lama bertahan dengan keraguan. Sekarang, waktunya kembali pada prinsip: lebih baik membuat kesalahan dengan keberanian, daripada bertahan dengan rasa takut.
Lunin tidak buruk. Tapi tim ini butuh lebih dari “tidak buruk.” Kami butuh penjaga. Penjaga yang bisa dijaga. Dan mulai pekan depan, saya akan taruh harapan itu di tangan seorang anak muda bernama Li Jian.
Karena kadang, yang kamu butuhkan bukan nama besar. Tapi seseorang yang tidak takut membuktikan diri.
– Coach Feri Harjulianto, yang percaya bahwa kepercayaan bisa hilang… tapi harapan, selalu bisa ditemukan kembali.